
Dunia psikologi Islam mengenalnya sebagai pencetus terapi
penyakit jiwa. Psikolog legendaris Muslim dari abad ke-9 M itu bernama lengkap
Abu al-Hasan Ali ibnu Sahl Rabban al-Tabari. Selain dikenal sebagai seorang
psikolog, al-Tabari juga menguasai ilmu lain yakni, fisika dan kedokteran.
Namanya tetap dikenang berkat karya-karya tulisnya yang sangat berpengaruh.
Lewat kitab Firdous al-Hikmah yang di tulisnya pada abad
ke-9 M, dia telah mengembangkan psikoterapi untuk menyembuhkan pasien yang
mengalami gangguan jiwa. Al-Tabari menekankan kuatnya hu bungan antara
psikologi dengan kedokteran. Ia berpendapat, untuk mengobati pasien gangguan
jiwa membutuhkan konseling dan dan psikoterapi.
Al-Tabari menjelaskan, pasien kerap kali mengalami sakit
karena imajinasi atau keyakinan yang sesat. Un tuk mengobatinya, kata
al-Tabari, dapat dilakukan me lalui ‘’konseling bijak’‘. Terapi ini bisa
dilakukan oleh seorang dokter yang cerdas dan punya hu mor yang tinggi. Caranya
de ngan membangkitkan kembali ke percayaan diri pasiennya. Pemi kir annya di
abad ke-9 M ternyata masih relevan hingga sekarang.
Psikolog kenamaan itu terlahir pa da 838 M. Ia merupakan
keturunan Yahudi Persia yang menganut Zoroas ter. Menurut SN Nasr, dalam
karyanya bertajuk Life Sciences, Alchemy and Medi cine al-Tabari semasa
hidupnya telah ber pin dah keyakinan menjadi seorang Muslim. Awalnya, dia
berasal dari keluarga Yahudi dari Merv di Tabaristan. Karena itu nama
belakangnya di tambahkan al-Tabari sesuai dengan nama daerah asalnya. Ia lalu
memutuskan hijrah ke dunia Is lam pada saat Khalifah Abbasiyah, Al-Mu’tasim
(833-842) berkuasa.
Al-Tabari lalu mengabdi di istana khalifah Dinasti Abbasi
yah hingga kepemimpinan al-Mutawakkil (847-861). Al-Tabari berasal dari
keluarga ilmuwan. Ayahnya, Sahl Ibnu Bishr merupakan seorang ahli pengobatan,
astrolog dan ahli matematika yang terkenal. Dia tergolong keluarga bangsawan
dan banyak orang-orang di sekitarnya memanggilnya Raban yang artinya ‘pemimpin
kami’.
Sang ayah adalah guru pertama bagi al-Tabari. Dari ayahnya,
ia mempelajari ilmu pengobat an dan ka ligrafi. Sebagai seorang pemuda berotak
encer, Ali juga sangat mahir berbahasa Suriah dan Yunani. Nama besarnya dicatat
dan diabadikan dalam dalam karya muridnya Muhammad Ibnu Zakariya al-Razi alias
Rhazes, fisikawan agung.
Al-Tabari dinilai muridnya sebagai seorang guru yang
berdedikasi tinggi. Tak heran, jika murid-muridnya juga meraih ke suksesan
seperti dirinya, salah satunya al-Razi. Ia mengajari al-Razi ilmu pengobatan
saat menetap di wilayah Rai. Lalu dia hijrah ke Samarra dan menjadi sek reta
ris nya Mazyar ibnu Marin. Meski begitu, ia kalah pamor dibanding, muridnya
al-Razi.
Kitab Firdous al-Hikmah atau (Paradise of Wisdom) merupakan
adikarya sang psi kolog. “Ia menghasilkan karya pertamanya dalam bidang
pengobatan. Dia merupakan orang pertama yang mengusung ilmu kesehatan anak-anak
dan bidang pertumbuhan anak,” ujar Amber Haque dalam bukunya berjudul
Psychology from Islamic Perspec tive: Contributions of Early Muslim Scholars
and Challenges to Contemporary Muslim Psychologists
Kitabnya yang monumental itu juga diterjemahkannya ke dalam
bahasa Suriah. Al-Tabari memiliki dua kompilasi untuk karya nya yang dinamakan
Deen-al-Doulat dan Hifdh al-Sehhat. Adikarya sang ilmuwan itu bisa ditemukan di
perpustakaan Universitas Oxford, Inggris. Al-Tabari tutup usia pada tahun 870
M, namun namanya hingga kini tetap abadi.
Kitab Firdous al-Hikmah berisi tentang sistem pengobatan
yang dibuat dalam tujuh bagian. Buku pertama itu dikategorikan se ba gai
ensiklopedia kedokteran dan dibuat da lam tujuh volume dan 30 bagian, dengan
total 360 bab.
Dalam kitabnya itu, al-Tabari membagi ilmu pengobatan dalam
beberapa bagian, antara lain: ilmu kesehatan anak dan pertumbuhan anak serta
psi ko logi dan psikoterapi. Di bagian peng obatan dan psikoterapi, al-Tabari
me ne kankan kekuatan antara psikologi dan peng obatan, dan kebutuhan
psikoterapi dan kon seling pada pelayanan pengobatan pasien.
Menurut Amber Haque, al-Tabari menuliskan dalam risalahnya,
untuk mengobati pasien gangguan jiwa membutuhkan konseling dan dan psikoterapi.
Ia melakukan pendekatan terhadap pasien dengan bantuan konseling, atau mencoba
pasiennya meng ung kapkan isi hati serta perasaan yang meng gangu.
Ia juga mengajarkan agar para dokter, mem berikan perhatian,
tidak hanya dalam bentuk pengobatan, namun juga dalam ben tuk berdialog. Inilah
upaya yang diyakini Ali akan membantu suksesnya sebuah pengobatan.
Pemikirannya dalam bidang psikologi banyak mempengaruhi
al-Razi. Melalui kitab yang ditulisnya yakni El-Mansuri dan Al-Hawi, al-Razi
juga telah berhasil mengungkapkan definisi symptoms (gejala) dan perawatannya
untuk menangani sakit men tal dan masalahmasalah yang berhubungan dengan
kesehatan mental.
Al-Razi juga tercatat sebagai dokter atau psikolog pertama
yang membuka ruang psi kiatri di sebuah rumah sakit di Kota Baghdad. Pemikir
Muslim lainnya di masa ke emas an Islam yang turut menyumbangkan pe mikirannya
untuk pengobatan penyakit ke jiwaan adalah Al-Farabi. Ilmuwan termasyhur ini
secara khusus menulis risalah terkait psikologi sosial dan berhubungan dengan
studi kesadaran.
Hingga kini, sebanyak lima karya al-Tabari masih tetap
tersimpan di perpustakaan. Dr Mohammed Zubair Siddiqui telah membandingkan dan
mengedit manuskrip karya al-Tabari. Dalam kata pengantarnya, Siddiqui mengaku
sangat kagum dengan karya sang ilmuwan dari abad ke-9 M itu. Menurut dia, buah
pikir al-Tabari sungguh sangat berguna.
Alquran di Mata Al-Tabari
Ali bin Rabban al-Tabari awalnya adalah penganut Zoroaster.
Ia lalu memutuskan untuk masuk Islam, karena begitu kagum dengan Alquran. Sang
psikolog terkemuka itu mengaku tidak pernah menemukan tulisan maupun bahasa
yang lebih hebat dan sempurna dari Alquran.
Pengakuan al-Tabari terhadap kehebatan Alquran itu dikutip
MSM Saifullah dalam karyanya bertajuk Topics Relating to The Qur’an: I’jaz,
Grammarians & Jews. “Apa yang dikatakan Quran itu adalah benar.
Kenyataannya adalah saya tidak menemukan satu bukupun, dalam bahasa Arab dan Persia
serta dalam bahasa India atau Yunani yang sempurna seperti Alquran,’‘ tuturnya.
ADIKARYA KARYA SANG PSIKOLOG
1. Firdous al-Hikmah (“Paradise of Wisdom”)
2. Tuhfat al-Muluk (“The King’s Present”)
3. Hafzh al-Sihhah (“The Proper Care of Health”), mengikuti
pengarang Yunani dan Indian.
4. Kitab al-Ruqa (“Book of Magic or Amulets”)
5. Kitab fi al-hijamah (“Treatise on Cupping”)
6. Kitab fi Tartib al-‘Ardhiyah (“Treatise on the
Preparation of Food”).
[republika]
0 Komentar untuk "Al-Tabari Psikolog Legendaris"