Coba dihitung :
2 x 5 x 4 – 16 : 2 = … ?
Jawabnya
32 atau
12 yang mana yang benar ya..?
Yuk kita lihat Sejarahnya :
Sekolah-sekolah di Indonesia pada zaman penjajahan Belanda dahulu
menggunakan cara berhitung yang dikenal dengan rumus MVDWOA (Machtsverheffing,
Vermanigvuldiging, Delling, Worteltrekking, Optelling, Aftrekking) yang artinya
Pangkat, Kali, Bagi, Akar, Tambah, Kurang. Berhubung pada waktu itu di Sekolah
Rakyat (sekarang SD) tidak diajarkanPangkat dan Akar, maka rumus
tersebut khususnya di Jawa terkenal dengan nama PIPA LONDO(Ping, Para,
Lan, Suda) yang artinya Perkalian, Pembagian, Penjumlahan dan Pengurangan.
Setelah PD II, rumus MVDVOA sudah tidak dipakai di negara asalnya
yakni Belanda, sedangkan di Indonesia dinyatakan tidak boleh dipakai sejak
dikeluarkannya Instruksi Kepala Jawatan Pendidikan Umum Departemen P & K,
tgl 2 April 1960. Sejak saat itu pengerjaan berhitung menggunakan
prinsip-prinsip dan ketentuan sebagai berikut :
Pembagian adalah kebalikan dari Perkalian. Oleh karena
itu pembagian dan perkalian mempunyai kedudukan dan derajat yang
sama.Pengurangan adalah kebalikan dari Penjumlahan, jadi juga
mempunyai kedudukan yang sederajat.
Ketentuan ini tidak menjelaskan mana yang lebih penting dan mana
yang harus didahulukan. Dalam praktiknya hanya dijelaskan bahwa
mengalikan/membagi lebih dulu dikerjakan daripada menjumlah/mengurangkan. Hal
ini dipakai di sekolah Indonesia sampai dengan tahun 1971.
Jadi menurut ketentuan tersebut, perhitungan : 100 : 2 + 5 x 2 = 50
+ 10 = 60
Di beberapa negara Eropa dan Amerika, termasuk Australia
berlaku perjanjian sebagai berikut :
Bila suatu kalimat hanya memuat penjumlahan dan pengurangan saja maka penyelesaiannya dilakukan urut dari kiri ke kanan.
Bila suatu kalimat hanya memuat penjumlahan dan pengurangan saja maka penyelesaiannya dilakukan urut dari kiri ke kanan.
Contoh :
10 + 5 – 3 = 15 – 3 = 12
bila suatu kalimat hanya memuat perkalian dan pembagian saja, maka
penyelesaiannya dilakukan urut dari kiri ke kanan
Contoh : 120 :
2 : 10 x 3 = 60 : 10 x 3 = 6 x 3 = 18
Bila kalimat itu memuat perkalian/pembagian dan
penjumlahan/pengurangan maka penyelesaiannya dilakukan dengan mengerjakan
perkalian/pembagian terlebih dahulu daripada penjumlahan/pengurangan.
Contoh : 2 x 5 x 4 – 16 : 2 = 40 – 8 = 32
Di Indonesia sejak tahun 1971 sampai sekarang ada perjanjian bahwa
apabila tidak ada/memakai tanda kurung maka yang terlebih terdahulu harus
didahulukan
Jadi seperti dibawah :
2 x 5 x 4 – 16 : 2 = 40 – 16 : 2 = 24 : 2 = 12
Sedangkan jika dikehendaki perkalian dan pembagian didahulukan maka kalimatnya harus :
Seperti ini = (2 x 5 x 4) – ( 16 : 2) = 40
– 8 = 32
OPERASI HITUNG BILANGAN CAMPURAN
Hasil dari 756 x 12 : 7 + 4 adalah ...
Pembahasan
Pahami aturan operasi hitung bilangan campuran yaitu :
Pahami aturan operasi hitung bilangan campuran yaitu :
Operasi hitung dalam tanda kurung Perkalian dan pembagian sama
kuatnya. Kerjakan dari kiri dahulu Pejumlahan dan pengurangan
Jadi operasi diatas dikerjakan sbb:
756 x 12 : 7 + 4 =
(756 x12) : 7 + 4
=
9.072 : 7 + 4
=
1.296 + 4
=
1.300
Hasil dari 16 x (-75) : 3 adalah ...
Pembahasan
Ingat aturan operasi hitung campuran. Ingat aturan operasi bilangan
bulat :
(+) dikali/dibagi (+) = (+)
(+) dikali/dibagi (-) = (-)
(-) dikali / dibagi (+) = (+)
(-) dikali / dibagi (-) = (+)
16 x (-75) : 3 = 16 x (-25)
=
-400
0 Komentar untuk "Pengerjaan Operasi Hitung"