Tragedi Chernobyl, Ukraina ( Kota Mati )
29 Tahun
lalu, terjadi ledakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang menggemparkan
dunia, chernobyl , Ukraina. Akibat kejadian tersebut sampai sekarang kota
chernobyl masih dijuluki sebagai kota mati. Penyebab terjadinya sudah diketahui
dan dampak yang ditimbulkan begitu mengerikan.
Tanggal 26
April 1986, pukul 01.23 terjadi ledakan pada Unit 4 PLTN
(Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di Chernobyl, Ukraina.
Peristiwa ini menggemparkan dunia karena mengingatkan kembali pada
ledakan bom
atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, saat berkecamuk Perang Dunia II yang
menewaskan sekitar 220.000 orang. Trauma Hiroshima dan Nagasaki belum hilang
dari ingatan orang, muncul kembali peristiwa Chernobyl yang termasuk kecelakaan
terbesar pada PLTN selama kurang lebih 60 tahun. Berbagai media cetak dan
elektronik sejagat memberitakan tragedi itu secara beragam baik yang bersifat
normatif, emosional, ataupun bombastis.
Trauma yang
melanda masyarakat di lokasi kejadian dan sekitarnya akibat peristiwa Chernobyl
menjadikan setiap tanggal 26 April pukul 01.23 lonceng berdentang-dentang di
Ukraina. Walaupun malam telah larut dan udara dingin, namun warga tetap
terjaga. Mereka meletakkan bunga dan lilin di monumen korban bencana Chernobyl.
Upacara yang
sama digelar di Slavutych, Rusia, kota yang didirikan untuk menampung para
pekerja Reaktor Chernobyl. Upacara juga diperingati di negara tetangga Ukraina,
yaitu Belarus, yang ikut menderita akibat bencana Chernobyl.
Apa
penyebab kecelakaan chernobyl?
Secara garis
besar, bencana Chernobyl dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada 25 April 1986
reaktor unit 4 direncanakan dipadamkan untuk perawatan rutin. Selama pemadaman
berlangsung, teknisi akan melakukan tes untuk menentukan apakah pada kasus
reaktor kehilangan daya turbin dapat menghasilkan energi yang cukup untuk
membuat sistem pendingin tetap bekerja sampai generator kembali beroperasi.
Proses
pemadaman dan tes dimulai pukul 01.00 pada 25 April. Untuk mendapatkan hasil
akurat,
operator memilih mematikan beberapa sistem keselamatan, yang kemudian
pilihan ini yang membawa malapetaka. Pada pertengahan tes, pemadaman harus
ditunda selama sembilan jam akibat peningkatan permintaan daya di Kiev. Proses
pemadaman dan tes dilanjutkan kembali pada pukul 23.10 25 April. Pada pukul
01.00, 26 April, daya reaktor menurun tajam, menyebabkan reaktor berada pada
situasi yang membahayakan. Operator berusaha mengompensasi rendahnya daya,
tetapi reaktor menjadi tak terkendali. Jika sistem keselamatan tetap aktif,
operator dapat menangani masalah, namun mereka tidak dapat melakukannya dan
akhirnya reaktor meledak pada pukul 01.30.
Secara
perinci, kecelakaan itu disebabkan, pertama, desain reaktor, yakni tidak stabil
pada daya rendah - daya reaktor bisa naik cepat tanpa dapat dikendalikan. Tidak
mempunyai kungkungan reaktor (containment). Akibatnya, setiap kebocoran radiasi
dari reaktor langsung ke udara.
Kedua,
pelanggaran prosedur. Ketika pekerjaan tes dilakukan hanya delapan batang
kendali reaktor yang dipakai, yang semestinya minimal 30, agar reaktor tetap
terkontrol. Sistem pendingin darurat reaktor dimatikan. Tes dilakukan tanpa
memberitahukan kepada petugas yang bertanggung jawab terhadap operasi reaktor.
Ketiga,
budaya keselamatan. Pengusaha instalasi tidak memiliki budaya keselamatan,
tidak mampu memperbaiki kelemahan desain yang sudah diketahui sebelum
kecelakaan terjadi.
Dampak
apa yang timbul dari kecelakaan tersebut?
Pada 2003,
IAEA membentuk “Forum Chernobyl” bekerja sama dengan organisasi PBB lainnya,
seperti WHO, UNDP, ENEP, UN-OCHA, UN-SCEAR, Bank Dunia dan ketiga pemerintahan
Belarusia, Ukraina, dan Rusia. Forum ini bekerja untuk menjawab pertanyaan,
“sejauh mana dampak kecelakaan ini terhadap kesehatan, lingkungan hidup dan
sosial ekonomi kawasan beserta penduduknya.” Laporan ini diberi nama “Cherno-
byl Legacy”.
Diperkirakan
semula dampak fisik akan begitu dahsyat. Artinya, akan menimbulkan korban jiwa
yang luar biasa banyaknya. Namun, ternyata data sampai dengan 2006, jumlah
korban yang meninggal 56 orang, di mana 28 orang (para likuidator terdiri dari
staf PLTN, tenaga konstruksi, dan pemadam kebakaran) meninggal pada 3 bulan
pertama setelah kecelakaan, 19 orang meninggal 8 tahun kemudian, dan 9 anak
lainnya meninggal karena kanker kelenjar gondok. Sebanyak 350.000 likuidator
yang terlibat dalam proses pembersihan daerah PLTN yang kena bencana, serta 5
juta orang yang saat itu tinggal di Belarusia, Ukraina, dan Rusia, yang terkena
kontaminasi zat radioaktif dan 100.000 di antaranya tinggal di daerah yang
dikategorikan sebagai daerah strict control, ternyata mendapat radiasi seluruh
badan sebanding dengan tingkat radiasi alam, serta tidak ditemukan dampak
terhadap kesuburan atau bentuk-bentuk anomali.Di sisi lain, hasil studi dan
penelitian terhadap likuidator menunjukkan bahwa “tidak ada korelasi langsung
antara kenaikan jumlah penderita kanker dan jumlah kematian per satuan waktu
dengan paparan radiasi Chernobyl.
Kemudian pada
1992-2002 tercatat 4.000 kasus kanker kelenjar gondok yang terobservasi di
Belarusia, Ukraina, dan Rusia pada anak-anak dan remaja 0-18 tahun ketika
terjadi kecelakaan, termasuk 3.000 orang yang berusia 0-14 tahun. Selama
perawatan mereka yang kena kanker, di Belarusia meninggal delapan anak dan di
Rusia seorang anak. Yang lainnya selamat.
Berdasarkan
laporan “Chernobyl Lecacy”, sebagian besar daerah pemukiman yang semula
mendapat kontaminasi zat radioaktif karena kecelakaan PLTN Chernobyl telah
kembali ke tingkat radiasi latar, seperti sebelum terjadi kecelakaan. Dampak
psikologis adalah yang paling dahsyat, terutama trauma bagi mereka yang
mengalaminya seperti stres, depresi, dan gejala lainnya yang secara medis sulit
dijelaskan.Akibat kecelakaan itu, IAEA dan semua negara yang memiliki PLTN
membangun konsensus internasional untuk selalu menggalang dan memutakhirkan
standar keselamatan. Di sisi lain, pihak yang anti-PLTN telah menggunakan isu
kecelakaan di Chernobyl sebagai bahan kampanye untuk menolak kehadiran PLTN,
termasuk di Indonesia, dengan berbagai informasi yang keliru karena
ketidaktahuan akan kebenaran informasi sebab terjadinya kecelakaan Chernobyl.
( sumber
: http://www.kaskus.us/ )
0 Komentar untuk "Tragedi Chernobyl, Ukraina ( Kota Mati )"